"Annabelle Comes Home", Pondasi Conjuring

“Annabelle Comes Home”, Pondasi Conjuring

“Annabelle Comes Home”, Pondasi Conjuring – Sebuah film yaitu Annabelle tahun 2014 sempat menjadi film spin-off yang lumayan ditunggu waktu itu sebab masih masuk dalam euforia The Conjuring yang dirilis setahun sebelumnya. Meskipun pada pada akhirnya mendapat kritikan negatif, Annabelle nyatanya menjadi pemain penting dalam semesta Conjuring berkat pundi-pundi yang sukses diraih sebesar 300 Juta-an USD hanya bersama budget sebesar 6,5 Juta USD.

Sekuelnya pun mulai dirilis setahun setelah The Conjuring 2(2016), Annabelle: Creation, kemudian memperbaiki kualitas filmnya menjadi lebih fun dan menyeramkan, hingga mendapat pujian dari para kritikus. Bahkan selain itu Creation kemudian juga menjadi tren penggunaan lonceng tradisional di film-film horor yang muncul kemudian, termasuk di Indonesia. idnpoker

"Annabelle Comes Home", Pondasi Conjuring

Dengan budget yang meningkat 2 kali lipat dari film pertamanya, Annabelle: Creation juga masih meraih perolehan raksasa dengan nilai yang tak jauh beda dari film pertamanya. www.benchwarmerscoffee.com

Keberhasilan FilmAnnabelle juga nyatanya menuntun spin-off Conjuring lain yang juga begitu diantisipasi yaitu The Nun(2018) dan The Curse of La Llorona(2019). Namun daripada itu disayangkan, ke dua film berikut diakui cukup mengecewakan berasal dari segi kualitas (padahal saya pribadi bahagia bersama dengan La Llorona), biarpun masih mempertahankan unsur kengerian khas semesta Conjuring. 

Dan tak lupa, masing-masing film tersebut juga memperoleh pendapatan raksasa yaitu sebesar 350 Juta USD dan 121 Juta USD dengan budget masing-masing hanya sebesar 22 Juta USD dan 9 Juta USD.

Lantas, film Annabelle pun kemudian melanjutkan petualangannya di tahun ini lewat Anabelle Comes Home yang nyatanya memiliki kualitas cukup baik. Bahkan Comes Home seakan “menyelamatkan” wajah semesta Conjuring sehabis 2 film di awalnya dianggap cukup mengecewakan.

Sinopsis

Hal yang menjadikan Anabelle Comes Home begitu mengasyikkan untuk ditonton adalah karena film ini menyajikan sebuah petualangan seru bak di dalam rumah hantu. Sederhana penyajiannya karena hanya berkutat di satu rumah saja.

Kisah Annabelle Comes Home membawa Anda kembali untuk mengingat sebuah kejadian penting dalam film The Conjuring dan sempat di mention kembali pada film Annabelle. ialah tentang bagaimanakah si boneka Annabelle terkutuk itu diceritakan dibawa ke rumah Ed (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren(Vera Farmiga) untuk menghindari gangguan yang lebih membahayakan lagi.

Tertutup pada baian dalam kotak kaca yang sudah diberkati oleh pendeta, boneka Annabelle yang berisi kekuatan jahat nan kuat itu pun aman di dalam ruang artifak Warren, asal tak ada yang membukanya. Tetapi ketika Ed dan Lorraine pergi meninggalkan sang anak yang masih berusia 10 tahun, Judy(McKenna Grace), bersama babysitternya, Marry Ellen(Madison Iseman), semua kedamaian itu pun berubah.

Datangnya sahabat Marry Ellen, Daniela(Katie Sarife), ke rumah keluarga Warren kemudian menjadi pangkal dari segala masalah yang muncul. Rasa ingin tahu seputar dunia astral pada akhirnya menuntunnya pada tindakan ceroboh yang merugikan di dalam ruang artifak keluarga Warren yang dipenuhi oleh berbagai roh jahat.

Maka bukan hanya melepaskan iblis kuat dalam rumah tersebut, rumah keluarga Warren pun kini bagaikan rumah berhantu yang siap meneror di tiap sudutnya. Dan boneka Annabelle menjadi kunci penting atas kejadian supranatural yang begitu mengerikan tersebut.

Petualangan 1 Setengah Jam yang Seru

Melihat Annabelle Comes Home tak ubahnya memasuki wahana rumah hantu yang seru dan mendebarkan. Begitu menyenangkan untuk disaksikan dikarenakan plotnya yang cukup sederhana dan tak bertele-tele.

30 menit pertama film ini lebih difokuskan kepada pembentukan karakter Judy, Marry Ellen dan Daniela. Dengan Ed dan Lorraine yang hanya muncul sesaat, untuk sekadar menegaskan posisi sentralnya dalam semesta Conjuring. Dan 60 menit sisanya kemudian diperuntukkan untuk pembangunan nuansa teror sedikit demi sedikit.

Ya, dengan cerdasnya sutradara Gary Dauberman (penulis naskah The Nun, Annabelle: Creation) membangun nuansa terornya dengan sabar, mulai dari yang paling ringan hingga puncak teror yang menjadi klimaks di akhir kisah, alih-alih membombardirnya sedari awal. Deretan jumpscare memang masih muncul, namun tak begitu sering layaknya The Curse of La Llorona misalnya.

Dengan gaya penceritaan teror yang cenderung slow pace, efek samping film ini memang jadi nampak kurang menyeramkan. Akantetapi pembangunan suasana mencekam secara bertahap itulah yang membuat suasana creepy dan tak nyaman di sepanjang film mampu terbangun apik. Ya, mungkin mirip-mirip dengan apa yang dibangun dalam Insidious.

"Annabelle Comes Home", Pondasi Conjuring

Namun, banyaknya hantu yang muncul menyebabkan peran Annabelle cukup terabaikan di film ini. Kemunculannya bisa dibilang hanya di awal dan akhir, dengan pertengahan kisahnya justru diisi oleh berbagai hantu lain yang bergantian muncul. Annabelle justru menghilang sesaat di filmnya sendiri.

Hal ini bukan hanya membuat jalan cerita utamanya jadi sedikit terabaikan, namun juga menghilangkan esensi judul Annabelle itu sendiri. Namun, layaknya Annabelle yang memang pada awal film dijelaskan sebagai mercusuar bagi hantu-hantu kuat lain untuk datang mengelilingi, nampaknya boneka tersebut memang hanya dituntut untuk “berperan” seperti itu.

Paduan antara debut penyutradaraan Gary Dauberman dengan pemain lama di semesta conjuring yaitu Michael Burgess di sisi sinematografi dan Joseph Bisara di departemen musik, tentu saja membawa andil besar dalam membangun suasana keseluruhan film ini.

Masihlah memberikan nuansa yang sama berkat tone film dan scoring khas semesta Conjuring, berbagai teror mencekamnya lantas dipadukan dengan berbagai gimmick 70-an garapan production designer Jennifer Spence yang fun dan artistik. 1 setengah jam film ini begitu seru untuk diikuti.

Spin-off yang Memperkuat Pondasi Semesta Conjuring

Bulan ini sejatinya kita disuguhi 2 film spin-off yang sama-sama memiliki basis fans yang cukup besar yaitu MIB: International(baca disini) dan Anabelle Comes Home. Akan tetapi bedanya, MIB cenderung menjadi spin-off yang sekaligus ingin melepaskan diri dari bayang-bayang duet Tommy Lee Jones dan Will Smith.

Sementara begitu,  Anabelle justru menjadi semacam pondasi yang semakin mengokohkan semesta Conjuring, lengkap dengan berbagai konflik dan karakter yang memungkinkannya untuk dibuat ragam penceritaan baru di masa depan.

Seengganya ada 2 hal yang memungkinkan pengembangan kisah semesta Conjuring ke depannya. Yaitu karakter utama manusianya dan tentu saja deretan hantu yang muncul di sepanjang film.

Tidaklah seperti Annabelle 1 dan 2 yang mengeksploitasi peran si boneka terkutuk sebagai main character, dalam film ini Annabelle memang hanya menjadi pondasi bagi kelanjutan semesta Conjuring di masa depan.

Seperti halnya mercusuar yang sudah dijelaskan di awal, Annabelle Comes Home memang menjadi titik temu bagi hantu-hantu lain yang memang baru diceritakan ala kadarnya di film ini. Intinya muncul dulu saja hantunya di film ini, detail latar belakangnya nanti belakangan. Mungkin kurang lebih seperti itu.

Ferryman, Hellhound, Maryville Cemetery, The Bride, hingga Devil yang menyerupai Lucifer merupakan beberapa hantu yang muncul dan memungkinkan untuk dibuatkan spin-off ke depannya. Belum lagi artifak-artifak antik dari berbagai negara seperti Samurai Jepang, yang mungkin akan menjadi strategi bisnis baru bagi WB dan New Line Cinema untuk merambah ke kisah urband legend lintas benua.

Strategi yang cukup cerdas bukan?

Penutup

Sebagai film yang membawa nama besar franchise horor terpopuler saat ini, Annabelle Comes Home pada dasarnya sudah berjalan dalam trek yang tepat. Tak hanya membawa kisah baru petualangan si boneka terkutuk, namun juga mengokohkan pondasi semesta Conjuring sekaligus mengenalkan berbagai karakter hantu baru yang berpotensi menjadi film horor laris di masa depan.

Memang film ini menurunkan kadar horornya sehingga nampak tak begitu menyeramkan, namun nyatanya film ini tak mengurangi sensasi seru dan mengasyikkan dari sebuah film horor, berkat dinamika konflik yang dibangun apik serta efek kejut yang mampu disajikan dengan cukup efektif. Ya,  meskipun berbagai tindakan bodoh khas film horor masih dipertahankan.

Bagaimana, tertarik menyaksikan? Annabelle Comes Home sudah bisa disaksikan di bioskop-bioskop kesayangan Anda.